Yogyakarta, 27 Oktober 2021 – Sebagai bagian dari pergerakan kampanye Indonesia Bebas Kandang Baterai, Animal Friends Jogja (AFJ) untuk pertama kalinya menyelenggarakan diskusi kelompok terfokus tentang peternakan bebas kandang baterai, mempertemukan spesialis, akademisi dan praktisi peternakan bebas kandang baterai dengan produsen telur untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan teknis tentang keberhasilan menerapkan sistem produksi telur tanpa kandang baterai di Indonesia. 

Kegiatan diskusi di Yabbiekayu Eco-Bungalows & Restaurant ini mendatangkan perusahaan konsultan multinasional Global Food Partners (GFP) sebagai pemateri utama, didampingi oleh produsen telur yang berpengalaman dalam memproduksi telur bebas kandang baterai skala besar yaitu Bapak Roby Tjahya Dharma Gandawijaya, Direktur Utama PT. Inti Prima Satwa Sejahtera dan akademisi juga praktisi Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAn Eng. Selain itu, akan hadir pula perwakilan dari Certified Humane, sebuah organisasi nirlaba terdaftar yang berdedikasi untuk meningkatkan kesejahteraan hewan yang diternak dalam produksi makanan dengan sertifikasi.

Pemateri dan undangan yang hadir secara daring

 

Mengangkat tema “Beralih ke Sistem Bebas Kandang Baterai: Harapan dan Tantangan”, agenda dan sasaran acara yang merupakan kelanjutan sarasehan—yang diadakan AFJ bagi peternak yang masih menggunakan sistem kandang baterai—pada bulan Mei lalu ini adalah: 

  • Memfasilitasi diseminasi pengetahuan dan pandangan terbaru kepada peternak dan peserta lainnya  terkait sistem peternakan bebas kandang baterai.
  • Meningkatkan kesadaran dan pemahaman peternak dan peserta lainnya terkait kepentingan kesejahteraan ayam petelur.
  • Mengumpulkan dan mendokumentasikan informasi dari pihak peternak mengenai pendapat dan tantangan yang mungkin dihadapi ketika beralih.
  • Menghubungkan Global Food Partner dan Certified Humane sebagai konsultan dan pelatih dengan peternak lokal dan pemerintah.
  • Membuat laporan visual dan tertulis untuk disampaikan ke pemerintah, akademia, dan pihak terkait untuk memfasilitasi aliran informasi dari peternak kepada pihak terkait dalam merencanakan langkah-langkah lanjutan untuk transisi ke peternakan bebas kandang baterai, dan akhirnya meningkatkan kesejahteraan hewan yang diternakkan, khususnya kesejahteraan ayam petelur di Indonesia.

Elly Mangunsong, Corporate Outreach Manager AFJ, mengatakan: “Kami sangat senang dengan tanggapan positif yang kami terima pada diskusi kelompok terfokus ini, dan kami berharap dapat terus mendorong dialog terbuka dan kolaborasi di antara berbagai pemangku kepentingan di Indonesia pada umumnya dan di Yogyakarta pada khususnya. Kami ingin memastikan bahwa para produsen telur terfasilitasi serta terhubung dengan pihak-pihak yang berkompeten menyediakan informasi dan sumber daya yang diperlukan untuk keberhasilan peralihan ke sistem bebas kandang baterai.”

“Kami berharap dapat terus bekerja sama dengan para produsen telur serta berbagai pemangku kepentingan industri di Indonesia untuk menerapkan kebijakan kesejahteraan hewan yang tinggi dan sumber pangan yang bertanggung jawab untuk meningkatkan profitabilitas dan keberlanjutan peternakan-peternakan bebas kandang baterai di wilayah ini,” tutur Dr Kate Hartcher PhD, BAnVetBioSc (Hons), Senior Animal Scientist Global Food Partners. 

Diskusi kelompok terpumpun ini adalah salah satu langkah Animal Friends Jogja untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memperhatikan kesejahteraan hewan di kalangan peternak—sebagai aspek penting dalam terciptanya praktik peternakan yang lebih welas asih dan berkelanjutan—serta memastikan bahwa para produsen telur terfasilitasi serta terhubung dengan pihak-pihak yang berkompeten menyediakan informasi dan sumber daya yang diperlukan untuk keberhasilan peralihan ke tren baru menggunakan sistem bebas kandang baterai.

Sepanjang tahun 2020-2021 ini, kebijakan untuk meninggalkan sistem kandang baterai bagi ayam petelur di Yogyakarta telah diumumkan oleh berbagai sektor bisnis makanan lokal dan nasional yaitu Chocolate Monggo di bulan Juli 2020 diikuti oleh Mediterranea Restaurant dan Kebun Roti Artisan Bakery di bulan Februari dan April 2021, serta ViaVia Artisan Bakery, restoran Yabbiekayu dan Bumi Langit di bulan September 2021.

Dalam kurun waktu dua tahun belakangan, beberapa jaringan raksasa makanan cepat saji seperti Burger King, Autogrill Indonesia (HMS host), dan Pizza Marzano (Pizza Express) mengumumkan kebijakan untuk meninggalkan sistem kandang baterai bagi ayam petelur di Indonesia setelah dialog dengan Act for Farmed Animals (AFFA), koalisi organisasi Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal. 

Dan di awal bulan September 2021 ini juga, Yum! Brands—bisnis raksasa pemilik tiga merek perusahaan makanan cepat saji ternama di dunia yaitu Pizza Hut, KFC, dan Taco Bell—menyatakan komitmen untuk mengakhiri penggunaan telur dari ayam-ayam yang dikurung di peternakan dengan sistem kandang baterai yang kejam pada rantai pasokan globalnya di 150 negara dan wilayah di seluruh dunia setelah kampanye global diluncurkan terhadap Yum! Brands di bulan Mei 2021 lalu oleh Open Wing Alliance, koalisi organisasi-organisasi perlindungan hewan di seluruh dunia termasuk Animal Friends Jogja.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *